Koordinator Residen Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)/United Nation Resident Coordinator, Valerie Juliand mengapresiasi langkah Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar yang memberikan perhatian signifikan terhadap isu Sustainable Development Goals (SDGs).
Ia memuji langkah Halim Iskandar dalam melokalkan SDGs hingga level desa, atau dikenal dengan SDGs Desa.
“Saya sangat setuju hal tersebut (SDGs) sangat penting dalam pembangunan desa,” ujarnya, Selasa pekan lalu.
Pada rapat virtual bersama Abdul Halim Iskandar, Valerie Juliand juga mengapresiasi upaya Halim dalam menekan laju urbanisasi masyarakat dari desa ke kota.
Baca juga: 560 Warga Desa Sumurgeneng Jadi Miliarder Baru
“Dengan menekan arus urbanisasi ke kota, penduduk desa tidak mendominasi kota dan pembangunan dapat dilakukan secara merata diseluruh wilayah Indonesia,” ujar dia.
Menteri Desa mengatakan, SDGs Desa merupakan model yang ia inisiasi untuk mencapai cita-cita percepatan pembangunan Indonesia dari pinggiran (desa).
Membangun Indonesia dari pinggir, kata dia, merupakan teori pembangunan yang dikembangkan oleh Presiden Joko Widodo. Ide itu sangat relevan dengan kondisi Indonesia yang beragam, berbeda suku, budaya, agama, dan bahasa.
SDGs Desa memiliki peran penting bagi keberhasilan SDGs secara nasional. Sebab 74 persen dari keberhasilan SDGs skala nasional berasal dari desa. Sementara 26 persen selebihnya berasal dari kota.
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, kata Halim, saat ini tengah melakukan pemutakhiran data di tingkat desa. Data-data itu nantinya akan digunakan sebagai landasan dalam menentukan berbagai kebijakan pembangunan di tingkat desa.
Baca juga: Kepala desa bakal diberi sanksi
“Ini tantangan utamanya. Jika kita berhasil mendapatkan data desa dalam skala mikro ini, maka akan sangat mudah mengatasi masalah-masalah yang ada di perdesaan,” ujar dia.