Pembangunan desa harus bertumpu pada akar budaya masyarakat setempat. Jika basisnya adalah budaya setempat maka semua yang dibangun akan memiliki ketahanan yang luar biasa. Selain itu, pembangunan desa berdasar basis budaya lokal diyakini akan punya daya tangkal yang bagus.
Karena itu, dalam penyusunan SDGs desa, kementerian menambahkan satu poin yakni tentang Kelembagaan Desa Dinamis dan Budaya Desa Adaptif.
Demikian diungkapkan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Trasnmigrasi (PDTT) Abdul Halim Iskandar di Jakarta beberapa waktu lalu.
Baca juga: Menteri Halim Pamer Keunggulan SDGs Desa
Dia mencontohkan, budaya gotong royong yang dinilai mulai tergerus. Namun, budaya ini akan kembali bangkit dan subur jika semua proses pembangunan di desa berbasis budaya.
“Termasuk soal ide untuk membangkitkan kembali kebiasaan lama atau adat yang dinilai bagus,” kata Halim.
"Bahkan permasalahan hukum yang singkat di desa tidak pernah dilakukan pendekatan hukum tapi pendekatan budaya dan diselesaikan oleh Mbah Lurah karena mempunyai kharisma," ujarnya.
Baca juga: Strategi Pemerintah Bangun Desa Agar Naik Kelas
Namun, menurut Halim, semua pengaplikasian itu berpijak pada tujuan ke-18 SDGs Desa, yaitu Kelembagaan Desa dan Budaya Desa yang Adaptif.
Adapun 18 tujuan dalam SDGs Desa yang dimaksud adalah desa tanpa kemiskinan, desa tanpa kelaparan, desa sehat dan sejahtera, pendidikan desa berkualitas, desa berkesetaraan gender, desa layak air bersih dan sanitasi, serta desa yang berenergi bersih dan terbarukan.
Ada juga pekerjaan dan pertumbuhan ekonomi desa, inovasi dan infrastruktur desa, desa tanpa kesenjangan, kawasan pemukiman desa berkelanjutan, konsumsi dan produksi desa yang sadar lingkungan.
Baca juga: Cara Warga Desa Nyambu Menjaga Keaslian Desanya
Selain itu juga pengendalian dan perubahan iklim oleh desa, ekosistem laut desa, ekosistem daratan desa, desa damai dan berkeadilaan, kemitraan untuk pembangunan desa dan kelembagaan desa dinamis dan budaya desa adaptif.
Berbagai upaya tersebut dilakukan untuk membangun desa secara utuh, agar desa naik kelas.