Anda tentu pernah mendengar nama vanili. Vanili pernah menjadi tanaman termasyhur di Nusantara. Kemasyhuran vanili Nusantara bahkan hingga ke mancanegara.
Liputan6.com menulis, vanili Indonesia diakui paling berkualitas dan bahkan mengalahkan negara muasal vanili, Perneli atau Panili, Meksiko. Dilintasi garis khatulistiwa dengan garis edar matahari yang begitu dekat membuat vanili Indonesia digandrungi dunia.
Saking tersohornya vanili Indonesia ini, masyarakat Eropa menjuluki vanili Indonesia, sebagai 'Java Vanilla Beans', 'polong vanili Jawa', meski tak semua vanili Indonesia berasal dari Pulau Jawa.
Vanili (Vanilla planifolia) adalah tanaman penghasil bubuk vanili yang biasa dijadikan pengharum makanan. Nilai tambah terbesar dalam agroindustri vanili adalah pengolahan dan pengeringan sampai menjadi buah vanili kering.
Mengutip cybex.pertanian.go.id, dalam kehidupan sehari-hari, aroma vanilin digunakan untuk pewangi makanan dan minuman, farmasi, kosmetika dan parfum. Industri makanan dan minuman, umumnya menggunakan ekstrak vanilin.
Industri farmasi menggunakannya dalam bentuk tincture sementara untuk parfum berupa tincture dan absolute. Sebenarnya teknologi modern sudah berhasil membuat vanilin sintetis dari bahan baku eugenol (minyak daun cengkih), dengan cara mengubah jumlah dan bentuk rantai karbonnya. Namun konsumen dan kalangan industri tetap lebih menyukai aroma vanilin asli dari polong buah vanili. Itulah sebabnya apabila pasokan kurang, maka harga buah vanili kering akan melambung sampai mencapai jutaan rupiah per kg.
Dalam industri pangan vanili digunakan sebagai flavoring agent pada produk makanan dan minuman seperti pada es krim, minuman ringan, coklat, permen, puding, kue, dan minuman keras.
Sedangkan dalam industri non pangan vanili banyak digunakan sebagai bahan untuk penambah wewangian (fragrance).
Tanaman vanili (Vanilla planifolia Andrews atau Vanilla fragrans), bukanlah tanaman asli Indonesia. Secara historis, tanaman tahunan ini baru masuk ke Indonesia pada tahun 1819. Namun demikian, tanaman vanili tumbuh lebih subur dan lebih produktif di Indonesia yang beriklim tropis, dibandingkan dengan negara asalnya (Mexico) dan negara produsen vanili lainnya. kualitas vanili Indonesia yang dikenal dengan "Java Vanili" masih yang terbaik di Dunia.
Dalam berbagai literatur, vanili disebut masuk ke Indonesia dibawa oleh pemerintah Hindia Belanda langsung dari negara asalnya pada abad 19.
Daerah-daerah penghasil vanili antara lain Ambarawa, Temanggung, Wonosobo, daerah Jawa Timur, Lampung, NTB, DI Yogyakarta,dan Sulawesi Selatan.
Selama ini, Indonesia memenuhi permintaan pasar dunia vanili berupa buah vanili utuh kering (whole vanilla) dan buah vanili bentuk lain (other vanilla). Berdasarkan data ekspor selama ini, buah vanili kering Indonesia banyak dikirim ke Amerika Serikat, Uni Eropa, Jepang, dan Swiss.
Umumnya petani menjual dalam bentuk buah vanili segar, sedangkan buah vanili kering diolah oleh pedagang pengumpul. Pedagang pengumpul menentukan tingkat mutu dan benih buah vanili kering yang dikirim ke eksportir.