Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi kembali menegaskan SDGs Desa merupakan konsep pembangunan praktis dan mudah diaplikasikan. Selain itu, SDGs desa juga menyederhanakan desa dalam mengumpulkan data, menggunakan hasilnya untuk memahami profil desa, serta memanfaatkannya untuk menyusun perencanaan pembangunan desa.

Nantinya desa dapat memilih dari 18 poin SDGs Desa yang akan dijadikan prioritas kegiatan dan memantau keberhasilan kegiatan, serta mengukur capaian tujuan membangun desa.

Melalui SDGs Desa juga akan lahir Sistem Informasi Desa (SID) yang akan update setiap saat, sehingga dapat menyajikan wajah dan prototipe seluruh desa di Indonesia. Data tersebut dapat dijadikan referensi program pembangunan desa.

Baca juga: Strategi Pemerintah Bangun Desa Agar Naik Kelas

"Saya ingin setiap program itu tepat sasaran dan terintegrasi," kata Halim saat menggelar rapat virtual dengan Bank Dunia, Rabu (16/12/2020).

Halim meminta agar setiap kegiatan yang bersifat berkelanjutan perlu dilakukan tahapan-tahapan pendampingan hingga program itu betul-betul dapat dilaksanakan secara mandiri oleh desa.

Kepada Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia, Satu Kahkonen, Halim meminta agar program pembangunan desa yang akan dirumuskan Bank Dunia mengacu pada SDGs Desa yang telah disusun Kemendes PDTT.

Baca juga: Menteri Halim Pamer Keunggulan SDGs Desa

Menurut Halim, berkat dukungan Bank Dunia 74.953 desa di Indonesia dapat berkembang lebih cepat. Berdasarkan kategori, saat ini telah ada 1.740 Desa Mandiri, 11.870 Desa Maju, dan 39.998 Desa Berkembang.