Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar sudah menyiapkan formula untuk menyongsong reborn (kebangkitan) ekonomi desa pasca Covid-19. Jurus itu di antaranya memaksimalkan potensi wisata desa, produk-produk unggulan pertanian, pemasaran online, dan permodalan BUMDes.

"Kita akan menggerakkan padat karya tunai desa (PKTD) untuk melakukan pemeliharaan, perawatan, dan penyempurnaan tempat-tempat wisata milik desa,” ujar Halim saat menjadi keynote speaker Webinar Nasional Pedesaan bertemakan “Mendayagunakan Modal Desa; Untuk Menggerakkan Ekonomi Nasional” di Jakarta, Kamis (10/6/2020).

Menurut dia, pandemi Covid-19 memang sempat menghentikan orang berkunjung ke tempat wisata. Tempat-tempat wisata juga banyak yang tutup.

"Sekarang ini semua masyarakat ini pada titik jenuh dan ingin menikmati situasi nyaman di lingkungan lain. Kita juga menyongsong reborn, di mana akan terjadi ledakan warga desa atau wisata desa akan mendatangkan kunjungan yang cukup maksimal," kata Halim sepeti dilansir kontan.co.id.

Halim yakin kebangkitan ekonomi desa pasca Corona akan lebih cepat. Alasannya, karena potensi yang ada di desa yang luar biasa.

Ia mencontohkan, sampai hari ini di desa ada 6.809 kelompok pertokoan, 6.236 pasar dengan bangunan permanen, 8.781 pasar dengan bangunan semipermanen, 4.317 pasar tanpa bangunan, 1.709 hotel, 3.429 penginapan, 50.199 BUMDes. "BUMDes yang aktif bertransaksi ada 37.125 buah,” ujarnya.

Ada juga lahan intensifikasi di kawasan transmigrasi 1,8 juta hektar. Dari jumlah itu yang sudah siap pakai ada 509 ribu hektar. Selain itu ada juga desa pertanian pangan di 65.325 desa dan pertanian non pangan 4.748 desa.

Kata Halim, dengan sejumlah potensi itu, BUMDes memiliki peluang mendapatkan penambahan aset berupa dana segar dari reborn wisata, produk-produk pertanian yang selama ini agak mengalami penurunan. (FJR)