Semeru erupsi. Erupsi terjadi pada sejak pukul 15.20, Sabtu (4/12/2021). Saat itu, awan panas mulai terjadi.

Erupsi gunung yang terletak di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur ini menyebabkan delapan desa di Kecamatan Candipuro dan Kecamatan Pronojiwo terkena dampak semburan awan panas. "Di dua kecamatan itu gelap gulita," kata Bupati Lumajang Thoriqul Haq, Sabtu (4/12/2021).

 

 

Di Kecamatan Candipuro ada lima desa yang terdampak. Kelima desa itu adalah
Sumber Wuluh, Sumber Mujur, Penanggal, Candipuro dan Sumber Rejo. Sedangkan di Kecamatan Pronojiwo ada tiga desa yakni Supiturang, Sumber Urip, dan Oro Oro Ombo.

Sejumlah warga yang terkena dampak mulai diungsikan ke sejumlah titik pengungsian yang sudah dibangun. Titik-titik pengungsian itu ada di Balai Desa Penanggal, rumah-rumah warga sekitar yang aman, Wesi Jarit, dan Balai Desa Sumber Wulu. Belum ada informasi pasti berapa keluarga yang saat ini mengungsi.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang melaporkan, erupsi ini menyebabkan 35 warga mengalami luka bakar. Dari jumlah itu 11 orang di antaranya dirujuk ke rumah sakit untuk perawatan.

Erupsi Semeru menyebabkan jembatan Gladak Perak yang menghubungkan Lumajang dengan Kabupaten Malang putus akibat diterjang lahar panas.

Menurut Thoriqul Haq, aktivitas vulkanik Gunung Semeru sudah terlihat sejak Sabtu(4/12/2021) dini hari. Puncak peningkatan aktivitas itu terjadi pada sekitar pukul 15.00.

Seorang warga di sekitar Semeru bercerita, saat aktivitas gunung yang memiliki ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl) meningkat, awan terlihat membumbung tinggi. Suasana desa gelap. Sejumlah warga langsung berbondong-bondong meninggalkan rumahnya menuju balai desa yang menjadi salah satu titik pengungsian.

Koordinator Kelompok Mitigasi Gunung Api Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kristianto mengatakan letusan Gunung Semeru berupa awan panas guguran pada 4 Desember 2021 diawali dengan luncuran lahar pada pukul 13.30 WIB.

Akibat erupsi ini, Gunung Semeru dinyatakan dalam level II atau waspada.