Jika ke Bali, Anda rugi jika tak singgah ke Desa Carangsari. Desa ini masuk Kecamatan Petang, Kabupaten Badung. Dari ibu kota kabupaten jaraknya sekitar 22 kilometer atau 36 kilometer dari Kota Denpasar.

Mengunjungi desa ini Anda akan disambut hangat dan ramah oleh masyarakatnya. Anda juga bisa menikmati pesona wisatanya yang luar biasa. Lingkungannya besih dan nyaman.

Desa yang dihuni 4.655 jiwa ini, menyabet juara pertama untuk kategori konten kreatif pada Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 yang digelar Selasa (7/12/2021) malam.

Berdasarkan sumber sejarah yang tertera dalam lontar-lontar yang ada di Puri Carangsari disebutkan, sejarah Desa Carangsari bermula dari penaklukan Bali oleh Kerajaan Majapahit yang mengutus Arya Sentong pada tahun saka 1265.

Desa tempat kelahiran pahlawan nasional I Gusti Ngurah Rai ini memiliki luas 885 Ha. Potensi wisata desanya juga banyak. Karena punya aset dan potensi wisata, pengurus desa menjadikan desa ini sebagai desa wisata berbasis konservasi berkelanjutan.

Pengembangan desa wisata di Indonesia dilakukan untuk menciptakan destinasi yang berkualitas, “resilient” dan berkelanjutan. Desa wisata adalah kawasan dengan potensi dan keunikan daya tarik wisata khas, yakni merasakan pengalaman keunikan kehidupan dan tradisi masyarakat di pedesaan dengan segala potensinya.

Sebuah kawasan bisa menjadi desa wisata bila punya daya tarik wisata, entah itu alam, budaya atau buatan, punya komunitas masyarakat, punya potensi sumber daya manusia lokal yang bisa terlibat dalam aktivitas pengembangan desa wisata, punya kelembagaan pengelolaan, punya dukungan dan peluang ketersediaan fasilitas dan sarana prasarana dasar untuk mendukung kegiatan wisata serta punya peluang pengembangan pasar wisatawan.

Kriteria itu bisa Anda lihat di Desa Carangsari ini. Singgah di desa ini Anda bisa menikmati aktivitas arung jeram di Sungai Ayung, atraksi wisata gajah, bersepeda mengelilingi desa, mengunjungi dapur coklat POD.

Di dapur coklat POD ini Anda akan dibawa tur. Di awali dengan minuman selamat datang ‘chocolate shot’, lalu Anda akan dibawa melihat proses pembuatan cokelat dari pohon kakao menjadi kakao mentah, fermentasi dan pemanggangan biji, dan transformasi terakhir menjadi produk cokelat.

Objek wisata ini merupakan salah satu dari sedikit penghasil cokelat di Bali yang cukup terkenal. Pod Chocolate tidak hanya sekadar memproduksi coklat, tapi juga menawarkan wisatawan sebuah kesempatan untuk mempelajari segala hal berbau coklat.

Itu alamnya. Dari sisi kebudayaannya, Anda juga bisa melihat Topeng Tugek Carangsari.

Menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, desa wisata memiliki daya tarik bagi wisatawan lantaran tren wisata kembali ke alam semakin meningkat dalam belakangan ini.

Hadirnya Desa Wisata Carangsari ini diharapkan bisa membuat para pengunjung merasakan pengalaman berbeda seperti kearifan lokal dan adat istiadat yang kuat, serta kuliner yang khas sambil menginap di homestay kediaman warga setempat.