Digitalisasi ekonomi desa menjadi salah satu program utama dalam upaya pembangunan desa. Apalagi pada masa pandemi Covid-19 ini, digitalisasi ekonomi dapat membantu memasarkan berbagai potensi dan produk yang dihasilkan oleh desa dengan lebih mudah.
Karenanya, pada tahun ini Kementerian Desa mengizinkan dana desa digunakan untuk digitalisasi desa. "Ini sesuai dengan perintah Presiden Joko Widodo," kata Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar, pekan lalu.
Baca juga: Kisah Sukses Tante Sayur Jual Buah dan Sayur Organik
Di era digital sekarang, digitalisasi merupakan sebuah keniscayaan, termasuk bagi masyarakat desa. Digitalisasi ini bisa digunakan oleh Badan Usaha Milik Desa (BumDes) dan Badan Usaha Milik Desa (BumDes) Bersama. Dengan digitalisasi, produk-produk desa bisa dipasarkan secara luas.
Digitalisasi ini memiliki keuntungan yang besar bagi masyarakat desa. Pertama, mereka tak lagi tergantung pada tengkulak. Kedua, mendekatkan pembeli dan penjual.
Saat ini, pemasaran menjadi masalah utama yang dihadapi masyarakat desa. Padahal, banyak desa yang punya potensi bagus. Untuk mengatasi masalah itu desa perlu menemukan offtaker atau penjamin. "Penjamin tersebut diharapkan mampu menjadi media untuk mentransformasi berbagai potensi desa menuju ke wilayah yang dituju, yaitu pasar domestik maupun pasar internasional," kata Menteri Halim seperti dilansir Kompas.com.
Apa itu Digitalisasi?
Digitisasi adalah proses mengubah sesuatu yang berbentuk non digital menjadi digital. Contohnya, kita menjual produk di pasar. Untuk membeli, konsumen harus datang ke pasar itu. Namun dengan digitalisasi, produsen cukup memajang produknya secara online dan pembeli bisa memesan secara online pula.
Baca juga: Indonesia Punya 233 Desa Digital
Jadi istilah digitalisasi ini mengacu pada penggunaan teknologi dan data digital untuk meningkatkan bisnis, pendapatan, dan menciptakan budaya digital. Dalam praktiknya, data digital dijadikan sebagai pendukung utama untuk seluruh proses tersebut.
Dengan digitalisasi, kita mampu mengubah proses bisnis menjadi lebih efisien, produktif, dan menguntungkan.
Tentu ini sangat menarik. Apalagi kala pandemi Covid-19 yang sampai saat ini tak kunjung redup. Dengan digitalisasi ini, kita juga bisa mengurangi kontak antara produsen dan konsumen.