Sejumlah warga Dusun II Batu Putih, Desa Alila Timur, Kecamatan Kabola, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur menjadi korban hoaks. Gara-gara membaca informasi hoaks tentang vaksin Covid-19, satu warga dusun itu panik lalu melarikan diri ke hutan.

"Mereka sembunyi di hutan karena banyak membaca berita-berita di media sosial dan informasi lainnya sehingga mereka takut," kata Kapolres Alor AKP Agustinus Christmas seperti dilansir Kompas.com.

Pelarian mereka itu diketahui Aipda Dominggus Bole Dede, anggota Bhabinkamtibmas, yang saat itu datang ke desa dan bertemu dengan perangkat RT.

Mereka pun langsung dijemput petugas. Petugas langsung meluruskan berita-berita bohong itu. Namun tidak semua warga percaya. Mereka yang percaya penjelasan petugas akhirnya kembali ke rumah. Namun yang tak percaya masih tinggal di hutan.

Baca juga: 560 Warga Desa Sumurgeneng menjadi miliarder baru

Agar kejadian serupa tak terjadi, Agustinus berharap kepala desa, puskesmas, dan dinas kesehatan menyosialisasikan informasi soal vaksinasi kepada masyarakat. Kata Agustinus, Polres Alor selalu bergerak mengedukasi masyarakat.

Hoaks Vaksin
Hingga 10 Februari 2021 Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menemukan 105 isu hoaks terkait vaksin Covid-19.

"Terdapat 417 postingan hoaks vaksin Covid-19 yang telah dilakukan take-down. Penyebaran paling banyak ada di Facebook dengan 314 postingan. Sisanya ada di Instagram, Twitter, YouTube, dan TikTok," kata Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika, Dedy Permadi seperti dilansir Kompas.com.

Menurut Dedy, salah satu isu hoaks terbaru adalah pesan berantai yang mengatasnamakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang berisi pendaftaran vaksin Covid-19 dari WHO dengan menyertakan tautan pendaftaran.

"Faktanya, vaksinasi di Indonesia hanya dilakukan oleh pemerintah dan itu gratis,” ujar dia.

Baca juga: Kepala desa berprestasi akan diberi "hadiah"

Agar masyarakat tak termakan isu hoaks, Dedy menyarankan masyarakat bisa dengan mudah membuktikan isu terkait vaksin Covid-19 hoaks atau tidak melalui http://sd.id/infovaksin. Melalui tautan itu masyarakat bisa memasukkan kata atau kalimat yang ingin dicari. Dengan begitu, masyarakat dapat membaca penjelasan tentang informasi vaksin Covid-19.

"Untuk tidak mudah termakan hoaks Covid-19, masyarakat diimbau agar mengakses informasi dari sumber yang benar dan bisa dipertanggungjawabkan," kata dia.