Sejumlah Usah Kecil dan Menengah (UKM) banyak tumbuh di Indonesia. Hanya saja, dari ribuan UKM itu baru 1 persen yang mampu menembus pasar global. "Ini harus kita cari tahu apa permasalahannya," kata Direktur Bisnis UKM Bank Negara Indonesia (BNI) Muhammad Iqbal saat menyampaikan sambutan pada pameran dan business matching secara hybrid di Manila, Filipina, Jumat (19/11/2021).
Menurut Iqbal, ada beberapa tantangan yang dihadapi UKM, misalnya kurangnya pemahaman menyeluruh terkait kegiatan ekspor, kebutuhan pendanaan, kebutuhan perizinan terkait ekspor dan juga kualitas produk yang perlu ditingkatkan.
Agar pelaku UKM ekspor meningkat, BNI memperkenalkan BNI Xpora, sebuah unit baru yang akan membantu mendorong UKM untuk ekspansi bisnis dengan meningatkan ekspor. "Kami memiliki program inkubasi dan juga menghubungkan UKM dalam negeri dengan pembeli potensial dari mancanegara," kata dia.
Bank milik pemerintah ini memiliki enam kantor cabang di luar negeri, yakni di Singapura, Seoul, Hong Kong, London, Tokyo dan New York. Keberadaan kantor cabang luar negeri ini ikut mempermudah transfer pembiayaan untuk mendukung pemain usaha, kecil dan menengah (UKM) yang hendak mengembangkan pasar ekspor.
Acara yang diikuti 17 produsen Indonesia ini didukung oleh BNI Xpora dan juga Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Di antara perusahaan Indonesia yang ikut business matching ini adalah, Mustika Ratu, Ultra Sakti, Afifarma Pharmaceutical, Gujati, Rabana Sejahtera Indonesia dan Gloria Orgita Cosmetics.
Acara berjudul "Exhibition and Business Matching: Health and Beauty" ini merupakan bentuk komitmen KBRI Manila dalam memberikan semangat dan fasilitas bagi produsen Indonesia untuk tetap berkegiatan positif di tengah pandemi Covid-19.
Acara yang dibuka charge d'affaires KBRI Manila, Widya Rahmanto, memilih tema "health and beauty." Tema ini dipilih karena berdasarkan data dari Biro Pusat Statistik (BPS) sektor kesehatan dan kecantikan menunjukkan pertumbuhan yang lumayan meskipun sedang dalam pandemi Covid-19. Berdasarkan data tahun 2020, kinerja industry pharmaceutical dan tradisional membukukan pertumbuhan 3.93 persen.
Direktur Madeinindonesia.com Kemal Panigoro menekankan bahwa Filipina merupakan negara tetangga yang sangat penting bagi Indonesia, khususnya terkait hubungan perdagangan.
Untuk itu, menurut Kemal, Madeinindonesia.com secara rutin menyelenggarakan promosi dagang, termasuk dalam membantu pengusaha Indonesia dalam membuka akses ke pasar mancanegara.
"Madeinindonesia.com melakukan kegiatan promosi produk-produk Indonesia dengan sasaran pembeli mancanegara. Kegiatan ini menguntungkan kita semua dan akan meningkatkan perdagangan bilateral," katanya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, melalui sambutan yang dibacakan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan M. Arifin Soedjayana, mengklaim bahwa provinsi Jawa Barat adalah kampiun dalam hal inovasi dan kolaborasi.
"Ekspor dair provinsi Jawa Barat adalah yang tertinggi dibandingkan ekspor dari provinsi lain. Menurut data BPS, dalam kurun Januari-September 2021, ekspor dari Jawa Barat mencapai sekitar 15 persen dari total ekspor nasional," kata Arifin, membaca sambutan tertulis itu.
Sejauh ini provinsi Jawa Barat telah menjalankan program untuk membuka kemungkinan ekspor produk baru, membuka pasar ekspor melalui kerjasama dengan ITPC, mengadopsi teknologi melalui Go Digital dan berinovasi untuk menciptakan produk yang menarik.
"Kami [Jawa Barat] juga berkolaborasi dengan provinsi-provinsi yang lain dan juga berupaya mencari potensi-potensi baru," tambahnya.