Indonesia kembali mengekspor ikan tuna ke beku ke Vietnam. Ini adalah ekspor ketiga kali yang dilakukan PT Harta Lautan Indonesia.
Ini hal yang cukup menggembirakan karena di tengah pandemi Covid-19 permintaan ikan tuna masih tetap tinggi. Untuk pengiriman ketiga ini, ikan tuna seberat kira-kira 27 ton dengan nilai sebesar USD 83 ribu.
Acara pelepasan ekspor ikan tuna beku ini disaksikan oleh Direktur Kerjasama Pengembangan Ekspor, Kementerian Perdagangan, Marolop Nainggolan dan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, I Wayan Jarta.
"Kami sangat mengapresiasi upaya PT Harta Lautan Indonesia dalam upaya mendorong ekspor produk perikanan Indonesia ke pasar Vietnam dan negara ASEAN lainnya, dimana persaingan dan persyaratan pemasarannya sangat ketat," ujar Didi Sumedi dalam sambutan terpisahnya, Rabu (29/9/2021).
Menurut Didi, kegiatan pelepasan ekspor ini merupakan bukti nyata keberhasilan produk perikanan Indonesia berkontribusi terhadap penguatan perekonomian nasional dan perlu terus didukung agar bisa dilakukan secara kontinu.
"Dengan dilakukannya pelepasan ekspor ini, diharapkan dapat memacu pelaku usaha/IKM lainnya untuk lebih semangat dalam memasarkan produknya ke pasar internasional," ungkap Didi.
Direktur Madeinindonesia.com Kemal Panigoro mengatakan platform B2B ecommerce ini akan selalu siap membantu kegiatan ekspor dari Indonesia, baik bagi eksportir pemula maupun yang sudah berpengalaman.
"Ini hal yang menggembirakan sebab pembeli sudah melakukan repeat order [mengulang pembelian] hingga saat ini sudah sampai pengiriman yang ketiga," ungkap Kemal.
Dia menambahkan bahwa Madeinindonesia.com merupakan gerbang satu pintu untuk ekspor, dalam hal ini memfasilitasi tahapan ekspor mulai dari mencari pembeli, penyediaan logistic, sertifikasi, asuransi, perijinan hingga pembiayaan (financing).
Sementara itu, Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor Marolop Nainggolan menyatakan Kemendag mendukung e-commerce dan salah satunya adalah Madeinindonesia.com.
"Kami harapkan Madeinindonesia.com dan pelaku UKM terus meningkatkan ekspor," kata dia.
Marolop menjelaskan, ekspor ikan tuna sirip kuning yang dilakukan oleh PT Harta Lautan Indonesia merupakan salah satu bentuk pemberdayaan nelayan Indonesia. Dimana ikan tuna sirip kuning yang diekspor merupakan hasil tangkapan para nelayan yang berasal dari Pacitan, Banyuwangi dan Benoa.
Kegiatan ekspor ikan tuna sirip kuning ini terjadi berkat jejaring yang dimiliki oleh Madeinindonesia.com sebagai partner dari PT. Harta Lautan Indonesia. Melalui platform B2B ecommerce tersebut, PT Harta Lautan Indonesia bisa terhubung dengan buyer dari Vietnam.
I Wayan Jarta menyambut baik langkah yang diambil Madeinindonesia.com yang membantu sektor perikanan untuk mendorong percepatan pemulihan ekonomi di Provinsi Bali. "Ini diharapkan bisa menggerakkan ekonomi Bali, termasuk nantinya kerajinan dan pariwisata," katanya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada periode Januari-Juli 2021 Indonesia telah mengekspor 1,2 juta ton ikan tuna sirip kuning dengan total nilai ekspor sebesar USD 4,8 juta ke seluruh dunia. Adapun pasar utama produk ikan tuna sirip kuning Indonesia pada tahun 2021 adalah Jepang (95,09%), Amerika Serikat (1,85%), Vietnam (1,55%), Australia (0,47%) dan Singapura (0,44%).