Sejumlah pelaku industri kecil dan menengah (IKM) bertekad mengembangkan bisnis dan memasarkan produk mereka ke mancanegara. Mereka merasa, sejumlah komoditas yang ada di daerahnya bisa laku di pasar global.

Tekad dan semangat itu terlihat saat sejumlah pelaku usaha mengikuti acara webinar bertajuk "Memaksimalkan Pemasaran IKM ke Pasar Global", Senin (22/3/2021) malam.

Sejumlah peserta mengajukan berbagai pertanyaan dengan penuh antusias selama webinar yang dihadiri sekitar 60 peserta dari berbagai sektor usaha.

Sejumlah hal menyangkut tata cara ekspor menjadi fokus peserta. Mulai cara meng-upload produk ke madeinindonesia.com hingga soal persyaratan terkait lisensi ekspor.

Burhan, salah peserta dari Nusa Tenggara Barat, menanyakan tentang standar packaging untuk produknya berupa madu dan kerajinan khas Sumbawa.

Menurut Senior B2B Sales Manager MadeinIndonesia.com Giovanny Tutupoly, standar packaging biasanya ditentukan masing-masing pembeli.

“Labelling pun menjadi standar dari masing-masing buyer tergantung domisili pembeli,” kata Giovanny.

Peserta lain juga menanyakan kemungkinan penggunaan kontainer bersama (groupage shipment). Menurut GM Sales and Marketing Mutia Safitri, penggunaan kontainer bersama itu sangat dimungkinkan.

“Kami menerima FCL [full container load] maupun LCL [less than container load] sepanjang produk yang digabung dalam satu kontainer bukan barang berbahaya [dangerous goods],” kata Mutia.

Meski pandemi Covid-19 masih terjadi, diharapkan dengan kehadiran platform B to B ini pelaku bisnis masih bisa menjalankan usahanya. Sehingga mereka masih perekonomian tidak mandek.

Acara webinar ini merupakan agenda rutin Madeinindonesia.com untuk mengedukasi pelaku bisnis dalam membuka pasar ekspor. Dalam webinar kali ini, Madeinindonesia.com bekerja sama dengan IKM Jawa Timur @ikmjatim_official dan katadesa.id @katadesa.ig.

Turut hadir dalam acara itu perwakilan dari divisi internasional BNI 46.