Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar menemukan 11 desa di Kecamatan Waringinkurung, Kecamatan Waringinkurung, Kabupaten Serang, Banten belum menyalurkan BLT Dana Desa.
Selain di Waringinkurung, ia juga menemukan 220 keluarga penerima manfaat (KPM) di Desa Saga, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang yang belum menerima BLT Dana Desa.
Temuan itu didapat saat Halim dan jajarannya menggelar inspeksi mendadak di dua desa yang ada di Provinsi Banten itu, Sabtu (30/5/2020).
Kepada Menteri Halim, aparat desa mengaku masih menunggu validasi data dari pemerintah kabupaten. Mereka takut, jika BLT Dana Desa itu disalurkan, datanya ganda dengan bantuan yang diberikan kementerian atau lembaga lainnya.
"Kami tidak berani menyalurkan karena Pemerintah Provinsi Banten dan Pemerintah Kabupaten juga memberikan BLT. Cuma sampai sekarang belum disalurkan oleh Pemerintah Provinsi dan Kabupaten," kata Kepala Desa Saga Sarnata.
Kepada Halim, aparat desa bercerita sudah pernah mendata namun ternyata KPM sudah terdata dari lembaga lain. Akibatnya, mereka harus merevisi data. "Karena merevisi, penyaluran dari Rekening Kas Umum Negara (RKUN) ke Rekening Kas Desa (RKD) terlambat," ujar Halim.
Dalam siaran pers kementerian disebutkan, dalam sidak itu, Menteri Halim menegaskan masyarakat sudah menunggu BLT DD harus cair. Karena itu, ia meminta agar pencairannya tidak menunggu sinkronisasi atau validasi data.
"Apalagi, data Keluarga Penerima Manfaat (KPM) sudah ditetapkan dalam Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) dan dana desa sudah langsung ke Kas Desa. Jadi, segera untuk menyalurkan BLT DD," katanya.
Halim meminta penerima untuk mengembalikan dananya jika ternyata mereka sudah terdata di Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan non tunai (BPNT), Program Kartu Pra Kerja, dan program bantuan pemerintah lainnya.
Berdasarkan rekap data penyaluran BLT DD di Kecamatan Waringinkurung terdapat 11 desa yang BLT DDnya untuk tahap pertama siap disalurkan secara serentak pada Kamis (4/6). Total anggarannya mencapai Rp 506 juta. Anggaran sebesar itu akan disalurkan kepada 844 keluarga penerima manfaat (KPM). (FWH)