April 2020 mungkin menjadi bulan terakhir bagi Agus Priyanto melihat desanya, Wonorejo. Hari itu Agus yang menjabat sebagai Sekretaris Desa bersama beberapa warga yang tersisa terlihat berkemas.

Sudah sejak 2005, sejumlah warga perlahan-lahan meninggalkan desa yang masuk Kecamatan Juai, Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan ini. Hengkangnya warga dari desa yang awalnya dikenal subur ini dikarenakan aktivitas pertambangan yang dilakukan PT Adaro Indonesia.

"Aktivitas penambangan sudah terlalu dekat. Selain itu lahan ini memang sudah dibebaskan," kata Agus seperti dilansir Antaranews.com.

Desa Wonorejo awalnya dikenal sebagai desa tujuan transmigran. Desa ini dikenal punya lahan subur. Lahan-lahannya digunakan untuk pertanian, peternakan, dan pekerbunan karet.

Tribunnews.com menulis, Wonorejo merupakan gabungan dari tiga dusun desa transmigrasi, yakni Desa 8, Desa 9 dan Desa 10.

Sejak ditemukan adanya potensi batubara di wilayah itu, sebagian warga desa menjual lahannya PT Adaro. Karena warganya makin menyusut, pemerintah desa juga turut 'menjual' asetnya. Aset desa ini kemudian dialihkan ke desa tetangganya.

Sebagian warga Wonorejo berpindah ke desa sebelahnya, ada juga ke desa lain, bahkan ada yang juga keluar dari Kalimantan Selatan.

Desa Wonorejo pernah membuat geger karena disebut-sebut desa fiktif yang menerima dana desa dari pemerintah. Secara administratif nama desa ini masih tercatat di Kementerian Dalam Negeri.

Menurut Agus, sejak 2018 berdasarkan petunjuk dari Kementerian Dalam Negeri dan Badan Pemeriksa Keuangan perwakilan Kalsel, desa ini direkomendasikan untuk tidak lagi menerima dana desa karena sudah tak ada penduduknya. Pihak Kabupaten Balangan, kata Agus, juga telah meminta Pemprov Kalsel agar Kemendagri menghapus Wonorejo sebagai wilayah administratif desa.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Pemprov Kalsel Zulkifli mengakui Wonorejo masih mendapat kucuran dana desa selama dua tahun terakhir. "Tapi sama Pemkab Balangan dikembalikan ke pemerintah pusat," katanya seperti dinukil Kompas.com. (FJR)