Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati prihatin dengan kondisi masyarakat pedesaan yang sampai saat ini belum bisa menikmati fasilitas sambungan internet, listrik, dan air bersih secara merata.

"Saat ini ada 12.000 desa yang masih belum ada jaringan internetnya," kata Sri Mulyani dalam forum town hall meeting, Kementerian Keuangan (Kemenkeu), seperti ditulis CNBCIndonesia.com.

Menurut data Kementerian Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Indonesia memiliki 74.953 desa.

Padahal, menurut mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini, salah satu syarat untuk menjadi negara maju dan modern adalah infrastruktur yang merata.

Ia bercerita, sebelum pandemi, dirinya cukup rutin melakukan kunjungan ke daerah-daerah. Banyak kepala daerah yang ditemuinya mengeluhkan banyak fasilitas yang kurang memadai, terutama soal jaringan internet.

Padahal ketika pandemi Covid-19 melanda, internet menjadi kebutuhan pokok. Karena adanya pembatasan pertemuan fisik, hampir semua hal dilakukan secara daring. Mulai dari kegiatan belajar hingga bekerja.

Sri Mulyani bukan pejabat pertama yang mengungkap masalah ini. Beberapa waktu sebelumnya Presiden Joko Widodo juga menyebut hal serupa. Saat membuka rapat terbatas di Istana Kepresidenan Jakarta, Jokowi menargetkan 12.500 desa yang belum terlayani internet bisa segera terlayani.

"percepatan penyediaan layanan internet di 12.500 desa atau kelurahan serta di titik-titik layanan publik," ujar Jokowi seperti dilansir Mediaindonesia.com.

Pandemi, kata Jokowi, bisa menjadi momen untuk mempercepat transformasi digital itu. Pandemi telah mengubah cara kerja, konsumsi, dan beraktivitas. “Perubahan seperti ini perlu segera diantisipasi dan disiapkan,” katanya. (FJR)