Wakil Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT), Budi Arie Setiadi menyambut baik inisiatif gerakan masyarakat dan pelaku usaha dalam membangun ekosistem digital desa.
“Kami berharap terjadi percepatan pembangunan infrastruktur telekomunikasi di desa agar desa-desa segera punya akses jaringan internet," kata Budi saat audensi dengan penggerak desa digital di kantornya, Jakarta, Senin (10/8/2020).
Budi menyebut, saat ini ada sekitar 1,8 juta usaha mikro, kecil, koperasi, BUMDes yang punya potensi diarahkan mendigitalisasi produk-produknya.
Ariani Djalal, salah seorang Penggerak Desa Digital daerah Subang menyampaikan di daerahnya saat ini ada lima desa di Kabupaten saat ini sudah siap membangun ekosistem digital. Agar ekosistem itu segera terwujud, ia meminta pemerintah mendukung gerakan program desa digital yang dilakukannya.
Dalam rapat kabinet terbatas tentang perencanaan transformasi digital Senin (3/8/2020), Presiden Joko Widodo meminta jajarannya segera mempercepat saluran digital di sekitar 12.500 desa/kelurahan yang sampai saat belum ada jaringan internetnya.
Pemerintah menargetkan seluruh desa di Indonesia tersambung dengan jaringan 4G pada 2022. Upaya ini dilakukan untuk mempercepat digitalisasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di pedesaan serta menggerakkan usaha kecil pasca-pandemi corona.
Staf Khusus Menteri Kominfo Bidang Kebijakan Digital dan Sumber Daya Manusia Dedy Permadi mengatakan, hingga saat ini masih ada 12.458 atau 14 persen dari 83.280 desa dan kelurahan seluruh Indonesia yang belum tersambung dengan jaringan 4G. Oleh karena itu, diperlukan percepatan dalam melakukan digitalisasi desa.
"Jumlah ini sangat besar dan kami terus kerjakan. Ditargetkan pada akhir 2022 seluruh wilayah sudah terakses 4G, jadi ini prioritas utama," kata Dedy.
Transformasi digital bakal dilakukan secara komprehensif untuk mendorong UMKM kembali bergeliat setelah pandemi berakhir.
Langkah pertama yang dilakukan yakni dengan meningkatkan seluruh infrastruktur digital yang diperlukan untuk menunjang penjualan daring. Setelah itu, mempersiapkan sumber daya manusia. Caranya, dengan mendorong percepatan literasi digital mulai dari bawah dan diikuti dengan mempersiapkan intermediate digital skills berupa teknisi di bidang ini.
"Terakhir program advance digital untuk para pelaku usaha dan privat sektor agar bisa membekali akses bisnis di tengah-tengah akses digital yang semakin ketat," kata dia. (*)