Smart farming istilah kerennya atau pertanian pintar. Istilah itu kerap kita dengar beberapa tahun belakangan. Istilah ini memang lekat dengan kemajuan teknologi. Teknologi yang mengubungkan dunia pertanian dengan platform dan perangkat media digital.
Di platform-platform itu, segala informasi seputar pertanian dihimpun. Infomasi apapun yang ingin kita ketahui tersedia. Melalui platform itu kita bisa mengetahui status hara tanah, kelembaban udara, cuaca, dan lainnya.
Data-data itu akan muncul dari perangkat yang ditanam pada lahan pertanian kita. Katakan bila Anda menginginkan informasi tentang unsur hara tanah, maka Anda tinggal pencet software yang ada di gadget Anda, maka informasi yang Anda inginkan akan muncul seketika.
Penerapan pertanian pintar ini bisa kita lihat pada kelompok tani yang ada di Lembang, Jawa Barat.
Melalui Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya atau yang dikenal dengan P4S, mereka sudah menjajal teknologi ini.
Peranan P4S rencananya akan terus diperkuat melalui akselerasi networking dan kolaborasi dengan pemerintah dan stakeholder sektor sehingga mampu mendongkrak pengembangan usaha tani di pedesaan sekaligus tumbuhnya petani milenial.
"Dengan kerjasama di lapangan kita bisa akselerasi pertanian ini makin maju," kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) seperti ditulis cybex.pertanian.go.id beberapa waktu lalu.
Kementerian Pertanian, kata Syahrul, siap membackup lahirnya smart farming itu. Bahkan ia berjanji akan memperkuat konsepsinya.
Syahrul mendorong agar para petani yang tergabung di P4S menerapkan smartfarming hingga pelosok desa.
Plt Bupati Kabupaten Bandung Barat, Hengki Kurniawan menyebut, saat ini di daerahnya ada program petani milenial. Program ini menyiapkan masa depan petani melalui fokus pada pertanian hidroponik dengan smart farming. "Kami memerlukan dukungan dari Kementerian Pertanian dalam peningkatan kapasitas sumber daya manusia, sarana dan prasarana," kata dia.
Ke depan, pertanian pintar memang perlu dikembangkan. Kemajuan dan kecanggihan teknologi harus dimanfaatkan para petani agar produktivitas hasil pertaniannya meningkat. (*)