Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) merupakan kunci keberhasilan dalam mempercepat penguatan ekonomi desa. Jika BumDes mampu mengelola potensi ekonomi dan sumber daya dengan baik, maka kesejahteraan pasti tercapai.

"Target dari lahirnya BumDes adalah untuk kepentingan warga masyarakat desa bukan hanya sekedar kepentingan bisnis semata dan kelompok tertentu," kata Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) RI, Abdul Halim Iskandar saat membuka Sosialisasi Permendes No 13 Tahun 2020 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2021 dan Konsultasi Publik Rancangan Peraturan Pemerintah Tentang BumDes Tahun 2020 di Mataram, NTB, Sabtu (07/11/20).

Menurut Halim, ada dua poin penting dikeluarkannya Permendes No 13 Tahun 2020 itu. Pertama, penggunaan dana desa diprioritaskan untuk penguatan segala bentuk kegiatan ekonomi dari desa.

Kedua, peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) yang didukung dengan berbagai kegiatan pelatihan yang dapat menggali segala potensi pemuda dan masyarakatnya. Termasuk juga pelatihan wirausaha yang mendorong mereka membangun ekonomi kreatif dari desa. Dari potensi-potensi yang sudah terbentuk itu dapat juga didorong untuk mengembangkan BumDes dengan memanfaatkan segala peluang dari desa.

Jika BUMDes maju, maka pendapatan asli desa atau PADes akan meningkat. Peningkatan PADes ini bisa digunakan untuk mempercepat proses pembangunan di desa. "Kami sangat berharap BumDes menjadi ujung tombak kekuatan ekonomi dari desa," ujar Halim.

Gubernur NTB, Zulkieflimansyah mengamini Halim. Menurut dia, pandemi Covid-19 telah memberi berkah untuk masyarakat NTB, khususnya dalam memproduksi berbagai produk-produk lokal. Saat pandemi ini banyak UMKM di NTB yang mampu memproduksi masker, Hand Sanitizer, lemari pendingin bertenaga matahari, hingga motor listrik berteknologi tinggi.

Pandemi Covid-19 menurut Gubernur telah mampu "membangunkan" 5 ribuan UMKM/IKM lokal dengan berbagai macam karya dan produknya. "Kami membayangkan semua produk lokal itu, etalasenya ada di BUMDes," kata Zulkieflimansyah seperti dinukil Hariannusa.com.

Sepandai apapun aparat desa mendandani desanya namun jika BUMDesnya tidak produktif, akan sulit bagi masyarakat mencicipi kesejahteraan. Namun jika BUMDesnya maju, maka lapangan pekerjaan bagi masyarakat akan semakin terbuka lebar, kesejahteraan pun akan dirasakan oleh masyarakat.

"Untuk itu, BumDes-nya juga harus terintegrasi dengan sistem IT untuk memudahkan marketing dan promosinya," kata Zulkieflimansyah.

Ia berharap ikhtiar panjang ini mampu menghasilkan keajaiban di masa yang akan datang.